STRUKTUR DRAMATIK
Struktur
Dramatik Naskah Jam Dinding yang Berdetak Karya Nano Riantiarno
Plot
atau alur merupakan kerangka penceritaan yang mengubah halannya cerita. Plot
dapat menjadi mediapengantar menuju pemahaman terhadap peristiwa – peristiwa
yang terjadi dalam sebuah drama. ( Abdillah Autar, 2008 : 31 )
Menurut Yapi Tambayong, plot adalah
sebuah jalan cerita yang pengarang sampaikan untuk memperjelas secara kompleks
dalam penyajiannya terhadap bentuk suatu naskah. Terdapat pembagian plot dalam
drama yang masing – masing memiliki perbedaan dan sesuai denga kebutuhan
naskah, antara lain sirkuler, linier, episodik. Seperi apa yang dijelaskan
penulis diatas, bahwa plot harus sesuai dengan kebutuhan dan kebutuhan naskah
drama realis adalah menggunakan plot linier maka naskah ini menggunakan plot
linier yaitu cerita bergerak secara berurutan dari A sampai Z atau dalam satu
runtutan waktu yang sama.
Naskah Jam Dinding Yang Berdetak ini
menggunakan alur yang diteorikan oleh aristoteles yaitu kesatuan ruang dan
waktu. Adapun pembagian pembagian alur tersebut antara lain sebagai berikut:
1.
Eksposisi (
pelukisan cerita )
Eksposisi merupakan pengantar awal
terhadap kejadian – kejadian yang akan berlangsung dalam satu cerita. Dimulai
dari kemunculan tokoh satu persatu yang dimulai dari munculnya Marrie yang
sedang membangunkan Benny dengan berteriak-teriak, kemudian disusul munculnya
Tom yang sibuk mencari dasi dan dilanjut magda yang baru selesai mandi. Muncul
masalah awal tejadi pada keseriusan mama yang memikirkan Benny yang sudah susah
payah disekolahkan di perguruan tinggi tapi tidak ada hasil. Karena Benny di DO
dan kegiatan sehari-hari hanya melukis yang tidak bisa menghasilkan apa-apa.
Mama :( Muncul dari dapur sambil memukul
– mukul baki ) Bangun ......... bangun matahari sudah tepat diatas kepala kita
heh pemalas .......... ayooo bangun tak tahu malu, laki – laki sebesar lembu
sesiang ini masih saja tetap berselimut. Benny, bangun benny...
Papa : mariee....
Mama : mau jadi
apa kau kelak? Sudah tak punya kerja, selain setiap hari kerja tidur – tiduran
melulu.
Papa : marie ...... tuli telinga kau
marie.....
Mama
: ya, ya ada apa.
Papa : dimana kau taruk dasiku.
Mama : diatas
lemari. benny, bangun, mandi dulu biar segar. Heh pemalas jika tidur lagi ,
sambunglah nanti sehabis mandi.
Papa
: Tidak ada
Marie
: dekat kotak kopi didalam
tas plastik merah.
Papa
: Brengsek sejak kapan ia
berada disitu mer.
Marie : brengsek
sejak kau taruh dasi dikamar mandi. Benny, bebalya anak ini. Kusepak kau ku
sepak kau nanti.
2.
Komplikasi (
Pertikaian Awal )
Komplikasi merupakan bagian yang
mencoba mengarahkan penceritaan menuju perselisihan atau konflik – konflik.
antara tokoh satu dengan yang lain mulai berbenturan pendapat. Tokoh Tom
cenderung tidak begitu menanngapi dan mengalihkan pembicaraan dengan bercanda.
Tapi Marrie masih tetap dengan keseriusanya. Benny dan Magda berselisih
pendapat atas nasib mereka yang kurang beruntung dan sering terjadi percekcokan
antara mama dan papanya.
Magda
: bukan apa – apa papa. Hanya
soal benny.
Papa : selalu
benny ..... iya sudah besar magda tau apa yang baik buat dia biarkan dia
memilih.
Magda
: aku juga berpendapat seperti
itu papa
Papa : ia laki –
laki dan setiap laki – laki harus tau banyak tentang segala hal dadanya harus
dipenuhi oleh pengalaman – pengalaman.
Mama : ya sehingga
semakin hari iya semakin tenggelam oleh kelaki – lakiannya sendiri.
Papa : seperti
aku papanya...... begitu bunyi kaliamat lanjutannya bukan? Nah sudahlah marie.
Tak baik bertengkar sepagi ini tetangga akan mendengarnya dan .........
Mama
: mereka sudah terbiasa
mendengar teriakan – teriakan kita.
Papa : dan
mengapa kita tidak merasa malu ya mer heran juga aku... eh tak kau sediakan
kopi dan sarapan pagi buat ku?
Mama : kau ingin
apa tuan besar,? Telu mata sapi? Nasi goreng? Kornet atau serdensis? Segalanya
sudah tersedia tuan besar......
Papa
: dimana
Marie : ditoko. Dan untuk mengambilnya
kita memelkan kertas berharga.
papa : kau ini
terlalu mata duitan. Yasudahlah mer kalau tidak dapat mengambil berhubung kita
tidak punya kertas berharga, kopi pahitpin tak apa, atau remah – roti atau
kerak nasi yang digoreng.
Marie : kau
melucu tak ada kopi tak ada remah – remah roti dan tidak ada juga kerak – kerak
nasi yang ada Cuma ini air dingin dan angin nikmatilah sebelum kau pergi.
3.
Klimaks ( titik
puncak
Klimaks
merupakan penggambaran dari puncak perselisihan yang terjadi sebagai akibat
adanya perseteruan dua atau lebih tokoh cerita. Terjadi saat dipertengahan
perayaan ulang tahun perkawinan mereka. Saat Tom meminta Marrie untuk melayani
sebagai mana seorang istri pada suaminnya (kepuasan batin), tetapi Marrie
menolak karena ia benar-benar tidak bisa.
PAPA : Sesudah itu kau mencoba menutupinya dengan
topi?
MAMA :Ya.
PAPA :Itu sebabnya dari tadi kau kelihatan seperti ikan.
Seakan-akan cerewetmu sudah hilang entah ke mana. Mukamu pucat seperti tubuh
kurang darah.
MAMA : Aku pucat, Tom?
PAPA :
Tidak, Marie, kau tetap
pria tercantik.
MAMA :
Biar rambutku hilang
separuh? Aku telah kehilangan kekuatan untuk yang satu itu. Aku ingin, aku
ingin, Tom. Aku ingin tapi aku tidak tahu kenapa hatiku dingin.
(Menangis)
Kau
sudah berjanji tidak akan mengungkitungkit lagi hal itu.
PAPA :
Kau bisa. Aku yakin kau
bisa. Kau Cuma belum pernah mau mencobanya.
MAMA
:Kau sudah berjanji tidak akan mengungkit-ungkit hal itu
lagi. Mungkin aku sakit atau apa. Entahlah, mungkin rasanya aku sakit dan
selama ini kau telah memperlakukan aku sebagai orang sakit. Tom, aku sudah
berjanji ...
PAPA :Kau Cuma terlalu dibayangi oleh ketakutan tanpa sebab.
Kita akan coba lagi berdua. Akan aku bantu kau.
MAMA :Aku tak bisa.
PAPA :Sudah tak jadi soal lagi bagiku.
MAMA :Betul-betul kau tidak marah?
PAPA : (Mengangkat kedua jari tangannya)
Aku bersumpah ...
MAMA :Tom, tak usah bersumpah …
PAPA :Marie …
(Memeluk mama dengan
keras dan diciuminya. Untuk sesaat sunyi, lalu terdengar suara Papa hampir
berbisik) Kita mulai sekarang.
MAMA :Apa, Tom?
PAPA :Aku ingin kau kembali lagi jadi istriku malam ini. Aku
bersumpah, aku akan terus di rumah. Aku tak akan pergi-pergi lagi.
MAMA
:Tom, aku sudah terlalu tua untuk itu.
PAPA :Dengar, Marie, kau tentu bisa memaklumi aku, bukan.?
MAMA :Ya, Tom, aku tahu. Tapi aku tidak bisa_aku ingin, tapi
aku tidak bisa. Aku ciumi kau sepuas hatimu. Tapi aku tidak bisa_aku akan
melakukan apa saja, tapi …
PAPA :Marie, Marie, aku tidak akan meminta apa-apa malam ini.
Aku cuma minta satu hal. Kau harus mencoba satu hal_ jadilah istriku kembali.
Sudah lama kau hilang. Sudah lama sekali aku merasakan kehilangan. Coba, ingin
rasanya aku memeluk kau dalam kehangatan. Kau lihat sentimentil masa remaja
mulai lagi menjangkiti tubuhku? Aku ingin selamanya berada di rumah ini. Tapi
kau tak pernah mau mencoba.
MAMA :Aku telah melupakannya, Tom. Urusan-urusan hidup yang
lain terlalu merepotkanku.
PAPA :Mungkin kau telah bisa melupakannya. Tapi aku?
MAMA :Aku ingin, tapi aku tak bisa.
PAPA :Hampir tiga tahun, waktu yang sangat panjang.
MAMA :Aku telah menyiksa kau. Telah kubiarkan kewanitaanku
aku injak-injak sendiri. Telah aku izinkan kau berbuat apa saja yang menurutmu
baik buat dirimu, asal kau jangan tinggalkan aku.
PAPA :Kau pikir aku senang melakukannya?
MAMA :Cari sesuatu yang bisa menyenangkan kau. Aku telah
merelakan segalanya.
PAPA :Kau biarkan aku menyiksa diriku sendiri?
MAMA
:Sudahlah, Tom. Tak baik kita merusak suasana gembira
ini. Kau sudah berjanji tak akan mengungkit-ungkit hal itu lagi.
PAPA :(Berteriak)Kau pikir aku senang melakukan hal itu?
MAMA :Tom ...
PAPA :Kau tidak punya perasaan. Kau pemalas. Kau tidak pernah
mau mencoba. Coba, kapan kau berusaha? Kapan? Kau menyerah pada keadaan dan
menutupinya dengan kecerewetanmu. Kau menyerah, menyerah, menyerah.
MAMA :Tom, mengapa kau? Kau mabuk?
PAPA :Sepanjang hari mulutmu mengeluarkan kata-kata seperti
senapan mesin yang mengeluarkan rentetan peluru. Lalu apabila aku menyinggung
yang satu ini, kau bungkam dan Cuma bisa bilang; kau sudah berjanji tak akan
membangkit-bangkitkan hal ini lagi. Lalu apa aku? Siapa? Coba?
MAMA :Aku sudah relakan kau berhubungan dengan wanita itu.
Aku sudah relakan supaya kelaki-lakianmu mendapatkan kepuasan. Supaya kau tidak
lagi menderita pusing kepala. Supaya kau mendapatkan saluran yang wajar.
PAPA :Kau pikir aku senang dengan keadaan semacam ini? selama
hampir tiga tahun aku membohongi diriku sendiri. Keadaan ini telah kucoba
kututupi. Dan aku sudah bosan. Ini gila-gilaan. Kenapa tidak kuceraikan saja
kau? Kenapa tidak kutinggalkan saja kau? Ah, Marie, Marie, kau telah menyiksa
aku.
MAMA :Aku tahu, Tom. Aku juga tidak menginginkan hal ini
terjadi. Aku tidak ingin. Tapi apa yang bisa kita lakukan? Sudah nasib.
PAPA
: (Lemas) Jadi memang harus begini? Nasib kita memang.
Andai kata kita kaya, mungkin kita bisa usahakan sesuatu yang lain. Kita bisa
pergi memeriksakan diri pada dokter. Lalu dokter akan menyembuhkan kita dan
kita akan kembali lagi seperti biasanya. Tapi kita miskin, dan dokter bukan
milik orang-orang yang tidak berduit.
MAMA :Ya, sudah nasib kita.
4. Resolusi ( penyelesaian )
Saat Thomas meninggalkan
Marrie keluar rumah pada perayaan ulang tahunperkawinan mereka.
PAPA : Kita harus menjalaninya hingga selesai.
MAMA :
Ya.
PAPA :Mudah-mudahan kita dapat lotre besok pagi.
MAMA : (Mencoba
tertawa) Ya, yang nomor satu.
PAPA : (Berdiri)
Baiklah. Aku harus meneruskan membenamkan diri dalam Lumpur. Aku harus pergi
kalau begitu.
MAMA :Tom?
PAPA :Kewajibanku menunggu. Gentong bir tentu sudah
lamamenunggu.(Memakai jasnya) Untuk mendapatkan uang kita harus bekerja. Tahu
kau, Marie, bahwa sampai saat ini aku masih punya harapan? Dan satu-satunya hal
yang mesti aku lakukan adalah berusaha sekuat mungkin untuk menjadi kaya,
karena jika kita sudah memiliki yang satu itu, segalanya biasterjadi.
MAMA :Tom, kau tinggal bersamaku malam ini?
PAPA :Cuma untuk tidur berdampingan?
MAMA :Ya, menemaniku.
PAPA :Cuma untuk itu, sambil merasakan keperihan nasib. Ada
seorang istritapi dia cuma seorang perempuan, kawanku, sudah tua, loyo, semacam
guling atau bantal. Sudah, Marie. Mungkin Yopie betul-betul menepati janjinya.
Aku akan bisa membuat kau lebih bahagia; Benny bisa berpakaian bagusbagus dan
tidak lagi kesulitan membeli alat lukis dan Magda tidak usah
lagi bekerja di pabrik konveksi. Mungkin jika aku
kaya_andaikata tidak juga_ keadaan semacam ini bisa kita rubah ... aku akan
bisa tenang tinggal di rumah, membaca Koran, minum kopi, sambil mendengarkan
nyanyian burung-burung kenari dari kandangnya yang dicat merah dan hitam.
Sementara anjing gemuk mendengkur di kaki kita. Tapi kemiskinan telah
melenyapkan semua itu.
MAMA :Tom, tidak mau tinggal bersamaku malam ini? Untuk malam
ini saja.
PAPA :Telah kuminta darimu tadi. Tapi kau menolak. Ini juga
termasuk salahsatu bagian dari seluruh sandiwara hidup kita. Aku pergi, Marie.
MAMA :Tom ....
PAPA :Kau telah merelakannya, bukan? Aku bawa botol ini.
(keluar sambil bernyanyi)
MAMA :Tom, tak kau cium aku …
Сaspin the best titanium quartz meaning
BalasHapusby G G how to get titanium white octane G. G. raw titanium S. I. Сaspin the titanium grey best titanium quartz meaning. 1, Сaspin the best titanium crystal galaxy watch 3 titanium meaning. 2, Сaspin the best titanium crystal meaning. 3, Сaspin the best titanium max